Golkar Solid Dukung Jokowi Meski Airlagga Tidak Menjadi Cawapres

Partai Golkar mengakui legowo bila kadernya tidak dipilih menjadi cawapres yang akan berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi). Sekarang ini, Jokowi sudah kantongi 5-10 nama yang akan digandeng menjadi calon wakil presiden pada Penentuan Presiden (Pemilihan presiden) 2019.

Wakil Ketua Koordinator Bagian Pratama, DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyampaikan, salah satunya nama calon wakil presiden yang menguat yakni Airlangga Hartanto yang tidak lainnya merupakan Menteri Perindustrian sekaligus juga berubah menjadi ket " Diluar itu, ada nama Pak JK (Jusuf Kalla) juga ada berubah menjadi calon yang kuat. Namun kami masih tetap menanti ketetapan MK (untuk mencalonkan JK), " papar pria yang akrab dipanggil Bamsoet itu, selesai memberi kuliah umum di Aula Kampus Semarang, Jalan Arteri Soekarno-Hatta Laga Ayam

Ia memprediksi profil yang lain yang masuk dalam daftar calon wakil presiden Jokowi, yakni Mahfud MD, Budi Gunawan, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang, hingga sampai Nazarudin Umar menjadi Ketua Yayasan Masjid Istiqal. " Nazarudin Umar itu bagus juga. Yang terpenting wakilnya Pak Jokowi janganlah dari orang Singapura atau Amerika, " terangnya sekalian berseloroh. ua umum partainya.

Bamsoet juga lihat partai politik konsolidasi simpatisan Jokowi semakin solid untuk memastikan arah kebijakan politik mendekati Pemilihan presiden. Pihaknya juga legowo apabila pada akhirnya Jokowi tidak menggandeng kader partainya menjadi calon wakil presiden pada tahun kedepan Sicbo Online

" Kita sama juga dengan PKB. Bila PKB telah mempersiapkan support tegas untuk Pak Jokowi. Dari Golkar, diambil jadi calon wakil presiden ataupun tidak, kita masih dukung Pak Jokowi, " jelasnya.

Dia juga menggerakkan semuanya pimpinan partai politik konsolidasi supaya selekasnya menjadikan satu visi. Hingga dapat memberi kepastian arah politik Indonesia sekaligus juga memastikan arah usaha serta investasi. " Karena dari peta konsolidasi akan tampak, siapa lawan siapa, kita dapat cepat membaca mengarah mana bangsa ini akan berjalan, " cetusnya.

" Baiknya Demokrat gabung dengan Gerindra, PAN serta PKS. Agar jadi empat partai politik lawan enam partai politik. Apakah mereka ingin mewujudkan ataukah tidak, itu masalah mereka kelak, " tandasnya.