Niatan Amien ini dikritik Yusril karna terlebih dulu dengan sepenuh hati mensupport Ketua Umum Gerindra Prabowo jadi capres. Menurut dia, sosok pemimpin itu mesti terbangun ucapannya serta tidak bisa memiliki agenda spesifik.
" Karna perkataan pemimpin yaitu sabdo pandito ratu, jadi ucapannya tidak bisa mencla-mencle, pagi ngomong kedelai, sore ngomong tempe, berarti ucapannya berubah-ubah, inkonsisten, hingga membingungkan rakyat serta pendukungnya.
Oleh karena itu dia akan tidak ikuti jejak Amien Rais bermanuver. Sebab Yusril mempunyai pengalaman berpolitik dengan Amien pada 1999 waktu berkoalisi mencalonkan Abdurahman Wahid (Gus Dur) jadi Presiden Dragon Tiger Online.
Namun di dalam jalan, Amien sendiri yang mencambut mandataris MPR jadi Presiden. Ketika itu Amien menjabat sebagi Ketua MPR.
" Pengalaman yaitu guru yang paling bijak. Th. 1999 dalam pertemuan dirumah Dr Fuad Bawazier, Pak Amien memberikan keyakinan kami semuanya untuk mencalonkan Gus Dur. Saya serta MS Kaban menampik. Kami tidak mau mempermainkan orang untuk satu agenda tersembunyi, " tutur Yusril Taruhan Judi Online.
Pada 2018 ini, Yusril tidak mau turut manuver politik Amien Rais. Mulai sejak awal Yusril menyatakan, dia tidak tertarik dengan gagasan Amien Rais yang selalu lakukan lobi-lobi politik.
" Berdasar pada pepatah Jawa " sabdo pandito ratu " itu, jadi mulai sejak awal saya tidak tertarik maupun tertarik dengan gagasan Pak Amien Rais yang lakukan lobi sana-sini, untuk untuk pilih siapa yang juga akan maju dalam Pilpres 2019 hadapi petahana, " terang Yusril.
Dia menyatakan jadi ketum partai seperti nakhoda mesti membawa penumpangnya ke arah yang benar. Tidak ada agenda-agenda spesifik.
" Bukanlah karna saya apriori, namun saya belajar dari pengalaman. Saya saat ini Ketum Partai. Saya seperti nakhoda, yang perlu membawa penumpang ke arah yang benar, dengan beberapa cara yang benar juga, " ungkap Yusril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar