Senin, 05 Maret 2018

Menjadi Tulisan Viral Birgaldo Sinaga, Antara Ahok, Buni Yani Dan Jonru

Jonru histeris. Selesai hakim mengetuk palu putusan bersalah, Jonru segera berdiri. Tangannya mengepal ke udara. Pekik takbir 3x bergema kencang didalam ruangan sidang. Ia berbalik tubuh. Memunggungi beberapa hakim yang berdiri.

Panorama ini begitu kontras dengan sikap hormat Ahok yang berikan hormat dengan membungkukkan tubuh pada beberapa hakim yang memutus bersalah Ahok 2 th. penjara.

Walau divonis 2 th., Ahok lega dada terima ketentuan pahit itu. Ia menyalami hakim serta penasihat hukumnya. Tanpa ada sepatah kata Ahok terima hukuman itu jadi sinyal Ahok tunduk serta patuh pada negara hukum.

Ahok, Buni Yani serta Jonru yaitu tiga insan yang dengan berbarengan ada pada ruangan serta saat yang sama. Ahok yaitu Gubernur serta petahana yang tengah bersaing melawan Anies.

Sedang Buni Yani serta Jonru yaitu orang yang melawan Ahok di sosial media. Pendukung garis keras Anies Sandi. Ketiganya bernasib sama. Diputus bersalah dengan narasi cerita latar belakang yang berlainan.

Pembeda yang paling mencolok yaitu Ahok waktu diputus bersalah ada juta-an orang meratapinya. Ada juta-an orang menangisinya. Beberapa puluh ribu orang bertahan di lapas Cipinang sampai larut malam. Bertahan sampai matahari terbit untuk temani Ahok di penjara.

Juta-an orang di semua dunia menyalakan lilin jadi lambang solidaritas atas ketidakadilan yang di terima Ahok. Di Australia, Paris, Inggris, Amerika, tumpah ruah WNI menyalakan lilin.

Belum juga nyaris semuanya kota di tanah air seperti Surabaya, Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Makasar, Semarang, Batam, Jayapura, Manokwari, Bali, Pontianak, Pematang Siantar, Tarutung, Ambon, Palembang langit malam jelas sinar lilin. Semuanya menangisi Ahok. Menangisi Indonesia kita.

Tidak kalah ramai, nyala api lilin juga menyala di Kota Padang. Kota segudang haters Ahok ini tidak diduga ada juga sinar lilin menyala. Nurul Indra wanita muda berhati baja seseorang diri menyalakan api lilin disana.

Sontak seantero Padang bermandikan sinar lilin Nurul. Sumbar jelas benderang dengan pendaran serta pantulan sinar lilin Nurul. Geger lilin Nurul buat Gubernur Irwan Prayitno kebakaran jenggot. Irwan terasa kecolongan. Sebatang lilin Nurul jadi trending tema. Mengagumkan.

Bagaimana dengan Buni Yani si pemelintir video Ahok? Tak ada seseorangpun perduli dengan dianya. Buni Yani cuma mengepalkan tangan ke udara sembari teriak takbir waktu vonis hakim memutusnya bersalah. Tidak seseorangpun menangisinya. Tidak seseorangpun membelanya.

Demikian pula Jonru yang miliki follower 1. 5 juta account. Jonru cuma dapat teriak kesetanan tanpa ada seseorangpun perduli kepadanya. Ia bak prajurit bodoh yang kalah perang, dilupakan kawan-kawan serta komandannya tapi terasa masih tetap seperti pahlawan perang.

Hakim memanglah wakil Tuhan di bumi. Hakim miliki wewenang memutus bersalah atau tidak bersalah terdakwa. Terserah hati nurani serta logika hakim. Tapi jutaaan gunakan mata yang melihat sistem peradilan Ahok juga miliki hati nurani serta logika.

Tersebut penyebabnya meskipun hakim memutus Ahok bersalah tapi juta-an orang berempati serta ingin membela Ahok dengan ekspresi cinta tidak bertepi.

Ada juta-an orang menangis. Meraung histeria. Meratap. Memukul dada sinyal geram serta sedih, sampai banyak relawan jatuh pingsan waktu mendengar vonis Ahok. Itu saya saksikan sendiri waktu beberapa ribu orang tumpah dijalanan dengan spontan dimuka Lapas Cipinang.

Tak tahu apa yang berkecamuk dalam fikiran serta perasaan kami waktu itu. Yang ada cuma amarah pada hakim-hakim buta nurani itu. Fikiran kami menyatu dengan kemauan kami mesti keluarkan Ahok dari penjara. Apa pun yang berlangsung. Itu saja.

Selepas Ahok diputus bersalah serta dibawa ke Cipinang, saya serta beberapa ratus orang relawan emak2 jalan long march dari Ragunan sampai ke Cipinang. Saya bahkan juga nyaris jatuh pingsan waktu dengan beberapa ratus emak2 ini long march jalan kaki dengan dada sesak serta amarah membuncah.

Bodohnya saya jadi komandan barisan long march itu, saya tidak paham jarak Ragunan Cipinang itu 20 km lebih. Perasaan emosi telah naik ke ubun2, fikiran tidak jernih sekali lagi. Sorak sorai histeria nada relawan waktu itu demikian dramatis buat nalar terkikis. Ayoo.. Kita jalan ke Cipinang.. Ayoo..

Di separuh long march keadaan fisik saya drop. Untunglah teman dekat Ningrum Suparmin dengan sigap memegang tangan saya. Ia lihat muka saya pucat. Kami berhenti sesaat di jalan. Ia memijit pergelangan tangan serta tengkuk saya. Berikan minyak angin.

Sesudah fresh kembali, kami teruskan jalan long march sekali lagi dengan lagu mars perjuangan Maju Tidak Gentar. Demikianlah situasi kebatinan waktu itu. Diluar akal sehat. Emosi geram serta kecewa campur aduk.

Di selama long march itu nada kecewa relawan emak2 selalu bersahut-sahutan.

" Ahok tidak bersalah kenapa dipenjara? ".

" Hakim tidak adil!! Pokoknya kita mesti ke Cipinang. Ahok mesti keluar dari penjara!! ".

Semuanya relawan setuju ke Cipinang dengan satu maksud Ahok mesti keluar dari penjara. Ahok tidak bersalah. Titik!.

Nalar serta nurani juta-an orang itu tidak dapat kita atur. Cinta itu lahir serta bertumbuh karna Ahok lebih dahulu menyukai kita. Kita ketahui dedikasi serta keberpihakan Ahok pada rakyatnya. Pada pasien kanker. Pada seorang miskin serta sulit.

Jadi lumrah bila juta-an orang di semua dunia menangisi Ahok. Meratapi nasib Ahok. Serta juta-an lilin serta papan bunga jadi catatan besar dalam panggung politik nasional, kalau cinta tulus dari juta-an rakyat Indonesia akan tidak dapat ditaklukkan dengan vonis hakim yang manusia umum.

Ahok, Buni Yani serta Jonru ketiganya diputus bersalah oleh hakim. Buni Yani serta Jonru diputus bersalah karna jiwa serta hatinya diselimuti kebencian. Kebencian tanpa ada nalar akal serta nalar iman. Kebencian itu jadikan alat mengakibatkan kerusakan keadaban demokrasi. Rasa kebencian itu meracuni beberapa sel otak rakyat Indonesia yg tidak tahu apa-apa.

Ahok dipenjara karna nafsu syahwat ambisi kekuasaan yang menghalalkan semua langkah. Manusia culas yang haus kekuasaan itu lantas memelintir ayat-ayat suci sesuka mereka.

Kebencian serta kekejian mereka bahkan juga melalui akal sehat serta iman. Nafsu buas dari manusia yang rakus serta tamak. Rakus serta tamak pada jabatan, pangkat serta harta.

Waktu hakim mengetuk palu vonis bersalah, Ahok tutup mata tandanya berdoa. Lantas Ia bangkit berdiri. Membungkuk 1/2 tubuh penuh hikmat pada hakim yang mulia. Ahok terima vonis hakim itu tanpa ada sepatah kata menyalahkan hakim serta teriak kesetanan seperti Buni Yani serta Jonru itu.

Ahok tetaplah disayangi serta dibela banyaknya orang. Kita yakin serta tahu Ahok mustahil melakukan perbuatan hina dengan menodai agama Islam yang dihormatinya. Agama bapak angkatnya yang begitu dihormatinya. Agama yang banyak membentuknya jadi pelayan rakyat Indonesia sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DompetQQ Poker Online Terpercaya

DompetQQ adalah salah satu situs permainan judi online yang mulai berdiri pada tahun 2017, di salah satu negara di benua Asia. Perkembangan...