Istriku pilih tinggal sendirian kost di dekat Hotel tempat dia bekerja jadi Public Relation Manager. Minggu pagi saya punya niat berkunjung ke dia, kangen juga sich, telah 3 bln. saya tidak sempat ketemu dia.
Dimuka pintu saya kaget lihat seseorang Bule keluar dari kamarnya, saya menanti sebentar hingga si Bule pergi serta nyelonong masuk kamar istriku, saya pura-pura tidak paham mengenai si Bule yang baru saja keluar. Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan cuma kenakan handuk. Badannya tetap masih seperti dahulu padat serta sintal, mungil tapi seimbang, Dia keget melihatku telah duduk diatas tempat tidurnya.
Kutanya beritanya tetapi tidak dijawab, dengan enjoy dia melepas handuk yang melilit di badannya, buah dadanya dipamerkan demikian saja, buat saya jadi bernafsu. Ukuran buah dada istriku memanglah tidaklah terlalu besar tapi juga tidaklah terlalu kecil, yah.., sesuai sama ukuran badannya yang mungil, memiliki bentuk begitu mengundang selera mata lelaki yang memandangnya, bulat, padat serta tidak melar. Lihat itu penisku segera berdiri, apa sekali lagi lihat sisa gigitan si Bule di pundak serta buah dadanya.
Kupeluk dia dari belakang, kucium lehernya serta kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, tetapi dia menampik dengan argumen ada janji dengan rekan pagi hari ini. Usai kenakan pakaian dia segera ngeloyor pergi meninggalkan saya sendirian. Lama saya berfikir, serta terlintas dipikiranku untuk mengintai jalinan intim mereka. Saya tanyakanlah ke ibu kost untuk menyewa kamar samping, kutahu kamar samping tidak dihuni. Sesudah dealt dengan ibu kos saya segera balik ke tempat tinggal ambil perlengkapan spy-ku yang dahulu kubeli dari internet. Saya memiliki dua buah pinhole video kamera yang dapat ngintip lewat lubang kecil. Dahulu alat ini saya pakai untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik sekali lagi ke tempat kost istriku serta segera menempatkan perlengkapan spy-ku.
Aku bikin lubang kecil pas diatas temat tidur serta satu sekali lagi di kamar mandi. Usai gunakan camera lewat plafon, saya cobalah connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar samping, nyaris 70% dari ruang tidur dapat kumonitor serta setelah itu berpindah ke channel di kamar mandi, disini saya mesti naik sekali lagi ke plafon karna tempat kameranya kurang pas, kugeser sedikit supaya pas diatas bath tub.
Jam 12. 00 saya usai setup video spy-ku, lantas mandi sebentar bersihkan debu yang menempel di badanku sesudah naik ke langit langit kamar kost. Sembari tiduran menanti istriku kembali pada kostnya. Kurang lebih jam 20. 00 kudengar langkah kaki di kamar samping, kuintip lewat jendela, nyatanya istriku serta si Bule yang datang. Kunyalakan TV-monitor, kulihat si Bule menanti istriku yang tengah tutup pintu kamar, istriku terlihat tidak sabaran, segera menubruk si Bule serta mereka berpagutan sembari sama-sama melepas baju. Cuma dalam sebagian detik mereka telah telanjang bulat, istriku jongkok dihadapan si Bule yang penisnya 1/2 ereksi serta melahap penis besar dihadapannya. Mulut istriku tidak dapat menyimpan semua penisnya.
Perlahan-lahan tapi mantap penis si Bule ereksi penuh karna permainan lidah istriku. Kutahu ini yaitu ketrampilan istriku, dahulu saya hingga merem melek dibuatnya. Si Bule yang tinggi besar mengangkat badan mungil istriku ke tempat tidur serta segera menindihnya. Dengan begitu bernafsu si Bule melahap buah dada kenyal punya istriku. Dari TV-monitor saya dengan terang sekali lihat muka istriku yang sekali lagi merem melek nikmati permainan lidah si Bule.
Senang nikmati ke-2 gunung kembar istriku, si Bule berpindah turun ke perut lantas ke bukit yang ditumbuhi bulu beberapa tidak sering. Desahan istriku begitu terang kudengar lewat earphone karna terlebih dulu telah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya. Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei pada saat lidah si Bule mulai menyusuri lubang vaginanya.
Selang berapakah menit si Bule mengubah tempatnya untuk ber’69′. Desahan istriku segera hilang berbarengan dengan disumbatnya mulut istriku dengan penis besar si Bule. Dengan begitu bernafsu istriku memainkan penis di mulutnya, sedang si Bule sendiri repot memainkan lidahnya di clitoris istriku, kulihat kaki istriku mulai menegang serta paha istriku menjepit kepala si Bule.
Sesudah senang ber-’69′, si Bule duduk bertumpu di head board serta istriku duduk di pangkuannya dengan sama-sama bertemu. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan-lahan istriku memasukan penis besar si Bule ke lubang vaginanya. Istriku menjerit kecil saat penis si Bule mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sembari meringis menahan sakit waktu turunkan pantat bahenolnya supaya penis si Bule masuk lebih dalam.
Sesudah diam sebagian waktu untuk melumasi penis si Bule, istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedang si Bule melahap serta mejilati buah dada istriku. Ini yaitu style yang paling disenangi istriku. Pergerakan istriku maju mundur semakin lama semakin cepat serta tidak teratur, selang 5 menit badan istriku bergetar hebat nikmati orgasme sembari melumat mulut si Bule.
Mereka istirahat sebentar sembari mencumbui istriku supaya bangkit sekali lagi. Dengan memainkan buah dada istriku yang kenyal, dia bangkit sekali lagi gairahnya, Istriku lantas mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari TV-monitor saya dapat saksikan vagina istriku yang kemerah-merahan karena gesekan penis besar si Bule. Dia menusukkan senjatanya ke vagina istriku serta mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, karena sangat kerasnya hingga terdengar nada, “Plak! plok…, plak! plok! ”, dari bentrokan paha mereka.
Istriku mendesah hebat setiap saat si Bule menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Rasa cemburuku muncul waktu lihat perlakuan kasar si Bule pada istriku, namun saya menikmatinya, penisku rasa-rasanya telah tidak kuat menahan sakit karna tegang mulai sejak barusan. Tempat ini tidak bertahan sangat lama, si Bule minta istriku nungging serta dia menusukkan senjatanya dari belakang, saya dapat dengan terang lihat penis si Bule keluar masuk menusuk vagina istriku.
Lima menit berlalu si Bule menunggangi istriku, perlahan dia mulai kesetanan, pergerakanya mulai tidak teratur terlebih istriku juga turut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan. Pada akhirnya si Bule memuntahkan semua spermanya didalam vagina istriku. Dia berteriak histeris nikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si Bule mesra sekali, dari slang English-nya kutahu dia yaitu orang Prancis.
Berdua mereka ke kamar mandi, saya cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari kamera yang di kamar mandi ke TV-monitor. Di kamar mandi kulihat istriku jongkok memutar kran shower sesaat si Bule memegang shower head-nya. Lantas mereka sama-sama menggosok-gosok dengan sabun. Si Bule lama sekali bersihkan vagina istriku hingga dia merem melek. Bath tub mereka isi setengahnya lantas tiduran berdua di dalamnya dengan si Bule dibawah serta istriku diatas pelukan si Bule. Mereka sama-sama berpagutan mesra. Kulihat arlojiku telah tunjukkan jam 23. 00 malam, saya cepat-cepat pulang karna besok senin pagi saya mesti kerja. Sangat terpaksa saya kehilangan adegan hot setelah itu. Dahulu saya punya niat beli alat perekam VCR 24 jam, tetapi tidak jadi karna harga nya mahal. Sesampainya di rumah mataku tidak dapat terpejam, dalam fikiranku masih tetap terbayang adengan hot istriku dengan si Bule. Cobalah saya miliki perekam, saya dapat lihat adegan mereka setelah itu. Memikirkan mereka, saya jadi tidak dapat tidur hingga pagi.
Senin malam jam 20. 00, sepulang dari tempat kerja saya segera meluncur ke tempat kost istriku, nada desahan terdengar dari kamar istriku, “wah telat aku”. Cepat-cepat kubuka pintu kamarku yang berada di samping kamar istriku, TV-monitor kunyalakan, tetapi mereka tidak terlihat di kamar tidur, tampak tempat tidur yang berantakan serta baju berantakan di mana-mana. Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi, serta “astaga! ” Mereka bertiga, istriku, si Bule serta topiknya Bule satunya sekali lagi, yang ini bentuk penisnya lucu, sisi bawah kecil tetapi kepalanya sebesar Bule satunya sekali lagi. Saat ini kutahu nama Bule yang menyetubuhi istriku tempo hari namanya Candra, itu saya bisa dari rekan istriku di tempatnya bekerja.
Candra yaitu tamu yang seringkali bermalam di hotel tempat istriku bekerja serta dia memiliki business di Indonesia. Di kamar mandi, istriku kulihat tengah nungging sedang Candra memompa vagina istriku dari belakang, tangan istriku berpegangan ke tepi bath tub sembari melumat penis anehnya punya si Bule satunya yang duduk di ujung bath tub. Saya baru tahu bila istriku dapat sebuas ini sama cowok Bule. Wah ini adegan yang benar-benar begitu menyesakkan dadaku, rasa iri, cemburu, geram, menyesal, birahi, sedih bercampur aduk, pokoknya tidak dapat diterangkan. Kondisi tempat tidur yang berantakan mengisyaratkan merekan terlebih dulu bergumul disana serta pergumulan mereka di kamar mandi sekarang ini mungkin saja sesi ke-2 atau mungkin saja ke-3. Saya sudah kehilangan adegan itu. Bila kubayangkan mungkin saja lebih seru dari yang di kamar mandi.
Candra mencabut penisnya dari vagina istriku serta menancapkanya sekali lagi ke lubang pantat istriku, seumur-hidup saya belum juga sempat nikmati lubang istriku yang satu ini, tiap-tiap saya minta dia senantiasa menampik dengan argumen sakit lah, tidak enak lah, Tetapi dengan si Bule ini mengapa dia beri. Ini tidak adil!, Candra terlihat mulai kesetanan, semetara istriku berteriak kecil tiap-tiap penis besar ini masuk lebih dalam.
Dalam 5 menit Candra mencabut penisnya serta menumpahkan semua air maninya di punggung istriku. Sesaat Bule satunya sekali lagi asik nikmati permainan mulut istriku, karna telah bernafsu si Bule satunya sekali lagi segera menggendong istriku ke tempat tidur. Istriku di letakkan di pinggir bed dengan tempat nungging sesaat si Bule berdiri di lantai, di pingiran bed serta bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku. Goyangan pantat si Bule menyebabkan nada, “Ceplak.., ceplok..! ”,.
penis si Bule yang memiliki bentuk aneh itu semakin keras menghunjam pantat istriku sembari tangannya meremas keras pantat bahenol istriku. Datang dari kamar mandi si Candra segera ikut-ikutan nimbrung, dia menyelinap ke bawah badan istriku dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina istriku lantas turunkan tubuh istriku, si Bule satunya sekali lagi tetaplah berdiri dengan penis menancap ke pantat istriku, dia agak membungkuk karna tubuh istriku merendah serta nempel ke badan Candra. Mereka mulai bergoyang, mulut istriku dengan lahap menjilat dada bagian si Candra yang di penuhi dengan bulu.
Si Bule satunya telah mulai kesetanan, pantatnya semakin keras bergoyang serta pada akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah di punggung istriku, sesaat si Candra masih tetap asik nikmati goyangan istriku dari atas, karna si Bule satunya sekali lagi tak akan menusukan senjatanya, istriku lantas duduk bersimpuh di penis si Candra serta bergoyang maju mundur. Tangan si Candra meremas buah dada kenyal punya istriku, desahan istriku semakin hebat hingga pada akhirnya lemas terkulai diatas badan Candra.
Candra bangkit serta mulai menyodok lubang pantat istriku yang sekali lagi tengkurep lemas. Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat serta paha mereka beradu, selang sebagian menit si Candra menumpahkan spermanya diatas punggung istriku serta terkulai lemas di samping istriku. Si Bule satunya datang dari kamar mandi, segera kenakan pakaian lantas pamitan pada mereka. Sempat-sempatnya dia melumat mulut istriku sebelumnya pergi. Candra menggendong istriku ke kamar mandi. Sesudah sama-sama bersihkan di kamar mandi, mereka tidur bugil dengan sama-sama berpelukan.
Kulihat jam telah tunjukkan jam 24. 00, saya putuskan untuk tidur disini serta besok saya juga akan bolos kerja. Hingga jam 02. 00 di kamar istriku tak ada kesibukan, mereka masih tetap tertidur nyenyak dengan tetaplah sama-sama berpelukan. Pada akhirnya saya tertidur karna jemu menanti.
Sesudah peristiwa itu, mereka senantiasa berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain untuk bercinta. Saya jadi kehilangan objek spy-ku karna ketololanku sendiri. Saya tidak dapat mengalahkan rasa cemburuku. Sesudah kami resmi bercerai, istriku dibawa si Bule ke Prancis. Hingga saat ini saya tidak sempat terima berita darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar